Cahaya di Layar Tidak Harus Meredupkan Cahaya Hati dan Akal: Panduan Singkat Orang Tua dalam Mendidik Generasi Z dan Alpha di Era Digital

KABARTABLIGH.COM – Di tengah gemerlap layar gadget yang seolah tak pernah pudar, tantangan mendidik buah hati di zaman sekarang terasa begitu berbeda. Generasi Z dan Alpha, yang tumbuh besar bersama gadget mereka, memiliki karakteristik unik dan perlu dipahami orang tua. Sebagai orang tua sekaligus pendidik, memiliki tanggung jawab utuh untuk mendampingi dan membina mereka agar bijak dan tepat dalam memanfaatkan teknologi tanpa kehilangan prinsip nilai dan adab Islami. Tulisan ini hadir sebagai renungan dan tawaran konsep sederhana namun mendalam dalam mendidik anak di era digital ini, berlandaskan pada tuntunan agama dan realitas yang kita hadapi.

Konsep Mendidik Anak di Era Gadget:

Inti dari mendidik anak di era gadget bukanlah menjauhi teknologi sepenuhnya, melainkan mengintegrasikannya dan mengkolaborasi dengan bijak dan penuh kesadaran.

Berikut beberapa gagasan yang dapat kita terapkan sesuai dengan jenjang usia anak:

Usia Dini (0-6 Tahun): “Sentuhan Fisik dan Nyata, Bukan Sekadar Sentuhan Layar atau kata-kata”

Konsep: Pada usia ini, perkembangan fisik, emosional, dan sosial anak sangat bergantung pada interaksi langsung dengan orang tua dan lingkungan sekitar. Prioritaskan keteladanan, sentuhan nyata/fisik, bermain bersama, membacakan buku, dan aktivitas motorik kasar. Jadikan gadget sekedar hanya sebagai alat bantu sesekali dengan konten edukatif yang diawasi penuh.

Masa balita adalah masa golden age, masa keemasan. Masa setiap anak harus diperlakukan dengan layanan yang penuh dengan kasih saying dan perhatian seutuhnya. Bahkan Nabi Muhammad SAW pernah bersabda :

لَيْسَ مِنَّا؛ مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا

“Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menyayangi anak kecil.” (HR. Tirmidzi no. 1919)

Usia Sekolah Dasar (7-12 Tahun): “Boleh bermain gadget, namun batasi akses dan perbanyak literasi”

Di usia ini anak mulai dikenalkan dengan yang haram dan halal, baik dan buruk, manafaat dan akibat, perintah dan larangan, surga dan neraka, pahala dan dosa, di fase ini anak juga mulai dikenalkan aturan yang jelas terkait penggunaan gadget. Tetapkan batasan waktu yang disepakati bersama dan pantau konten yang diakses. Pemantauan ini bisa melalui google family atau family link, dimana aplikasi ini orang tua bisa mantau konten yang dibuka anak anak dan mengatur durasi atau keaktifan gadget yang dinyalaka.

Pada fase ini, dorong anak untuk lebih banyak membaca buku fisik, berolahraga, bermain fisik, dan mengembangkan minat dan bakat pada kegiatan di dunia nyata. Manfaatkan aplikasi atau platform edukatif yang sesuai dengan materi pelajaran mereka dengan pendampingan.

Langkah ini adalah sebagai bentuk langkah persuasif. Dimana sebagai orang tua  kita harus berhati-hati dan bersungguh-sungguh dalam mengawasi dan memonitoring mereka,. Dalam hal ini Allah SWT melalui QS. At tahrim ayat 6 mengingatkan kita.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (QS. At-Tahrim: 6).

Ayat ini menjadi pengingat akan tanggung jawab kita dalam menjaga anak-anak dari segala hal yang dapat membawa dampak negatif, termasuk penggunaan gadget yang tidak terkontrol.

Usia Remaja (13 Tahun ke Atas): “Dialog Terbuka, Bukan Sekadar Larangan”

Di usia ini, larangan seringkali kurang efektif. Bangun komunikasi yang terbuka dan jujur dengan remaja tentang risiko dan manfaat penggunaan gadget. Ajarkan mereka tentang etika digital, bahaya cyberbullying, dan pentingnya menjaga privasi. Jadilah teladan yang baik dalam penggunaan teknologi dengan bijak. Diskusikan konten-konten positif dan negatif yang mereka temui di dunia maya.

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sebagai orang tua, kita adalah pemimpin bagi anak-anak kita, dan kita akan dimintai pertanggungjawaban atas bagaimana kita membimbing mereka, termasuk dalam penggunaan teknologi. Mari mulai kita biasakan untuk menjadi teladan dan figur yang terbaik untuk anak-anak kita.

Jadi, Mendidik anak di era gadget memang membutuhkan pendekatan yang adaptif dan penuh hikmah. Dengan berlandaskan pada nilai-nilai agama, memahami perkembangan psikologis anak, dan menjalin komunikasi yang baik, kita dapat membimbing Generasi Z dan Alpha  menjadi individu yang cerdas, berakhlak mulia, dan bijak dalam memanfaatkan teknologi. Cahaya di layar tidak harus meredupkan cahaya hati dan akal mereka, justru sebaliknya, dapat menjadi jendela ilmu dan sarana kebaikan jika kita arahkan dengan cinta dan kesadaran. (*)

Penulis: Imam Sapari, S.HI., M.Pd.I (Ketua Majelis Tabligh PDM Surabaya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *