Clean dan Cool, Jadi Generasi Alpha yang Keren dengan Kebersihan

Kabartabligh.com – Menjaga kebersihan diri dan lingkungan adalah salah satu aspek penting dalam Islam yang sering kali diabaikan oleh generasi muda saat ini. Padahal, perilaku hidup bersih tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga merupakan cerminan dari keimanan seseorang. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

“اَلطُّهُوْرُ شَطْرُ الْإِيْمَانِ”

Artinya: “Kebersihan adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim)

Kebersihan Diri: Lebih dari Sekadar Penampilan

Menjaga kebersihan diri mencakup berbagai aspek, mulai dari mandi secara teratur, memotong kuku, hingga menjaga kebersihan mulut dengan menggosok gigi atau bersiwak. Rasulullah ﷺ bersabda:

“خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ: الْخِتَانُ، وَالِاسْتِحْدَادُ، وَقَصُّ الشَّارِبِ، وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ، وَنَتْفُ الْآبَاطِ”

Artinya: “Lima hal termasuk fitrah: berkhitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Perilaku ini tidak hanya menjaga penampilan, tetapi juga mencegah berbagai penyakit kulit dan infeksi. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Haga Journal of Public Health menemukan bahwa kebersihan diri yang buruk berhubungan erat dengan peningkatan keluhan penyakit kulit.

Kebersihan Lingkungan: Tanggung Jawab Bersama

Selain kebersihan diri, Islam juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Allah SWT berfirman:

“وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا”

Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya.” (QS. Al-A’raf: 56)

Namun, realita saat ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kebersihan lingkungan masih rendah. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2024 menunjukkan bahwa dari 25,9 juta ton sampah yang dihasilkan, hanya 62,05% yang terkelola dengan baik, sementara sisanya, sekitar 9,8 juta ton, tidak terkelola dengan baik.

Fenomena ini diperparah dengan kondisi sungai-sungai di Indonesia yang tercemar berat. Sebagai contoh, Sungai Citarum di Jawa Barat dikenal sebagai salah satu sungai paling tercemar di dunia, dengan limbah industri dan rumah tangga yang mencemari aliran airnya.

Peran Generasi Muda dalam Menjaga Kebersihan

Generasi Alpha, yang tumbuh di era digital, memiliki peran penting dalam mengubah paradigma ini. Dengan akses informasi yang luas, mereka dapat menjadi agen perubahan dalam mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat. Langkah-langkah sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan berpartisipasi dalam kegiatan kebersihan lingkungan dapat memberikan dampak signifikan.

Selain itu, memanfaatkan media sosial untuk mengedukasi teman sebaya tentang pentingnya kebersihan dapat menjadi cara efektif dalam menyebarkan kesadaran. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

“مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ”

Artinya: “Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan bukan hanya kewajiban agama, tetapi juga kebutuhan untuk memastikan kualitas hidup yang lebih baik. Generasi Alpha memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor dalam gerakan kebersihan, memanfaatkan teknologi dan informasi untuk menciptakan perubahan positif. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjaga kesehatan diri sendiri, tetapi juga berkontribusi pada kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *