FOKUS PADA TUJUAN MULIA

Imam Syaukani

Ngaji Dino Iki # 1971

FOKUS PADA TUJUAN MULIA

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

The world sells distractions at the cost of your life’s purpose. The wise don’t shop in this market.
(“Dunia ‘menjual’ berbagai pengalih perhatian dengan mengorbankan tujuan hidupmu. Dan orang yang bijak tidak berbelanja di pasar ini.”)

Setiap distraksi hidup seperti barang yang menarik perhatian kita dengan bentuk dan iklan yang menggoda untuk ‘dibeli.’

Ingatlah bahwa: energi, uang dan umur kita berbatas waktu.
Allah swt berfirman:
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ
Know ye (all), that the life of this world is but play and amusement….
Artinya:
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan…. (Al-Hadid: 20).

Karena itu orang bijak tidak menghabiskan modal-modal (umur) yang berharga tersebut untuk ‘berbelanja’ hal-hal yang mengikis tujuan hidupnya.

Dari Jabir bin Abdullah ia berkata, Rasulullah saw bersabda:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِيَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرُمَ
Sunan Ibnu Majah 2135 (Hadits Shahih): “Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah dan carilah yang baik dalam mencari dunia. Sesungguhnya sebuah jiwa tidak akan mati hingga terpenuhi rizkinya meski tersendat-sendat. Bertakwalah kepada Allah, carilah yang baik dalam mencari dunia, ambilah yang halal dan tinggalkan yang haram.”

Ibnul Qayyim berkata:
“Kerugian yang paling besar adalah jiwa yang sibuk dengan hal-hal yang sia-sia, sementara umurnya terus berkurang.”

Dr. ‘Abdul Karim Bakkar sering berbicara tentang ‘menata prioritas hidup’(Tartib al-Aulawiyat).
Beliau menekankan bahwa kesuksesan hidup ditentukan oleh kemampuan seseorang untuk fokus pada tujuan-tujuan besar (al-ahdaf al-kubra) dan tidak terpecah konsentrasinya oleh tujuan-tujuan kecil dan sementara.

Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dari sahabatmu

Dr. Imam Syaukani, M.A.
Wakil ketua PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *