KESULITAN HIDUP DAN KASIH SAYANG ALLAH

Imam Syaukani

Ngaji Dino Iki: # 1704

KESULITAN HIDUP DAN KASIH SAYANG ALLAH

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

If pain wasn’t the biggest blessing, why would Allah swt give it to His most beloved subjects, the Prophets ?
(“Jika kesusahan bukan merupakan nikmat terbesar, mengapa Allah memberikannya kepada mereka yang paling dicintai-Nya, para Nabi ?”).

“Para nabi,” begitu jawab Nabi Muhammad saw ketika ditanya siapa yang paling berat ujiannya, sebagaimana riwayat hadits, dari Mush’ab bin Sa’ad dari ayahnya berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلَاءً قَالَ الْأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلَاؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
Sunan Tirmidzi 2322: Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat ujiannya? Beliau menjawab: “Para nabi, kemudian yang sepertinya, kemudian yang sepertinya, sungguh seseorang itu diuji berdasarkan agamanya, bila agamanya kuat, ujiannya pun berat, sebaliknya bila agamanya lemah, ia diuji berdasarkan agamanya, ujian tidak akan berhenti menimpa seorang hamba hingga ia berjalan dimuka bumi dengan tidak mempunyai kesalahan.”

Padahal mereka semua makhluk terkasih Allah.

Ini mengingatkan kita bahwa kesulitan seberat apa pun yang sedang kita hadapi, boleh jadi karena Allah swt begitu sayang kepada kita.

Tak boleh ‘meleng’ dan tak ridha kita keluar dari ‘rel-Nya’. Juga menginginkan kita untuk senantiasa taqarrub kepada-Nya.

Ungkapan Ibnu Arabi di atas juga menyadarkan kita, bahwa rakyat Palestina kualifikasinya amat dicintai Allah swt.

Ingatlah, bahwa dari Anas bin Malik dari Rasulullah saw, bahwa beliau bersabda:
عِظَمُ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ
Sunan Ibnu Majah 4021: “Besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka.” Oleh karena itu, barangsiapa ridla (menerima cobaan tersebut) maka baginya keridlaan, dan barangsiapa murka maka baginya kemurkaan.”

Oleh karena itu, bila kita merasa hidup terlalu enak dan ujiannya remeh-temeh, mungkin saatnya introspeksi diri, jangan-jangan kita sudah ditinggal dan dilupakan oleh Allah swt.

Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dari sahabat mu

Dr. Imam Syaukani, MA
Wakil Ketua PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *