Majelis Tabligh PDM Kota Surabaya Gelar Rapat Kerja I

Kabartabligh.com – Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya menggelar Rapat Kerja (Raker) di Villa Nabila Pacet, Jumat-Sabtu (17-18/1/2025). Kegiatan ini menjadi ajang evaluasi serta perencanaan program kerja untuk ke depan.
Dalam rapat tersebut, peserta dibagi ke dalam tiga komisi utama, yaitu Komisi Rekomendasi, Komisi Kemasjidan, dan Komisi Verifikasi Data. Masing-masing komisi bertugas merumuskan strategi dan kebijakan terkait dakwah dan pengelolaan masjid di lingkungan Muhammadiyah Surabaya.
Tantangan Dakwah di Era Digital
Ketua Majelis Tabligh PDM Kota Surabaya Imam Sapari SPdI MHI, menyoroti berbagai tantangan dakwah di era digital. Ia menekankan bahwa generasi muda saat ini banyak terpapar konten-konten yang kurang sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti ramalan weton, shio, hingga praktik-praktik takhayul di media sosial.
“Kami dari KMM (Korps Mubaligh Muhammadiyah) rutin mengadakan Safari Subuh, berangkat sejak pukul 02.30 atau 03.00 dini hari. Ini adalah bagian dari upaya membangun kesadaran ibadah di kalangan masyarakat,” ujar Gus Imsap.
Ia juga mengungkapkan fakta mengejutkan terkait tantangan moral di Surabaya, terutama meningkatnya angka perceraian akibat perselingkuhan dan masalah ekonomi. “Bahkan, ada kasus seorang istri rela melakukan hal yang tidak pantas demi membayar utang suaminya. Ini realitas yang disampaikan langsung oleh seorang hakim agama,” tambahnya.
Peran Ekonomi dalam Dakwah
Selain aspek moral dan sosial, tantangan ekonomi juga menjadi perhatian dalam raker ini. Syahroni menyoroti perlunya kesejahteraan bagi para mubaligh, agar mereka dapat lebih fokus dalam menjalankan tugas dakwah.
“Kita perlu memastikan bahwa para mubaligh mendapatkan kesejahteraan yang layak. Ada fenomena di mana pengurus Muhammadiyah di beberapa wilayah mendapat insentif karena dedikasinya dalam melayani umat. Ini bisa menjadi contoh bagaimana organisasi memberikan perhatian lebih kepada para dai,” jelasnya.
Verifikasi Data dan Penguatan Kemasjidan
Rapat kerja juga menekankan pentingnya verifikasi data mubaligh dan masjid di Surabaya. Komisi Verifikasi Data bertugas mengidentifikasi jumlah mubaligh aktif, keberadaan masjid, serta program-program pendidikan keislaman seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan Rumah Tahfidz.
Sementara itu, Komisi Kemasjidan membahas pedoman penyelenggaraan masjid serta penguatan dakwah di masjid-masjid Muhammadiyah. “Ada beberapa masjid yang perlu diperjelas identitasnya, apakah masih berada di bawah struktural Muhammadiyah atau sudah beralih ke pihak lain,” ujar salah satu peserta rapat.
Rapat kerja ini menjadi momentum penting bagi Majelis Tabligh PDM Surabaya dalam menghadapi berbagai tantangan dakwah, baik di ranah digital, moral, ekonomi, maupun pengelolaan masjid. Sebelum menutup acara, Imam mengingatkan bahwa dakwah adalah perjuangan yang membutuhkan komitmen tinggi.
“Kita semua adalah tentara Allah. Jika kita berjuang berdakwah dan meninggal dunia, maka kita wafat dalam keadaan mulia,” tutupnya.
Rapat kerja ini akan berlanjut hingga hari berikutnya dengan harapan menghasilkan keputusan strategis bagi perkembangan dakwah Muhammadiyah di Surabaya.
Penulis Syahroni Nur Wachid