Makan dan Minum Ala Islam, Biar Sehat, Berkah, dan Nggak Toxic!

Oleh Syahroni Nur Wachid

Kabartabligh.com – Makan dan minum merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan etika dalam Islam. Islam mengajarkan adab-adab tertentu yang harus diperhatikan saat makan dan minum, yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga sebagai bentuk ketaatan dan penghormatan kepada Allah SWT.

1. Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah memastikan bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi adalah halal dan baik (thayyib). Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Artinya: “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 168)

Mengonsumsi makanan yang halal memastikan bahwa nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tidak hanya menyehatkan secara fisik tetapi juga memberkahi secara spiritual.

2. Membaca Basmalah Sebelum Makan dan Minum

Sebelum memulai makan atau minum, dianjurkan untuk membaca “Bismillah” sebagai bentuk pengingat dan permohonan keberkahan dari Allah. Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تَعَالَى، فَإِذَا نَسِيَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللهِ تَعَالَى فِي أَوَّلِهِ، فَلْيَقُلْ: بِسْمِ اللهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

Artinya: “Jika salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: ‘Bismillah awwalahu wa akhirahu’.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Membaca basmalah sebelum makan dan minum tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada Allah, tetapi juga sebagai pengingat untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan.

3. Makan dan Minum dengan Tangan Kanan

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk makan dan minum dengan tangan kanan. Beliau bersabda:

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ، وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ

Artinya: “Jika salah seorang di antara kalian makan, maka hendaklah ia makan dengan tangan kanannya, dan jika minum, maka hendaklah ia minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)

Menggunakan tangan kanan saat makan dan minum adalah bentuk ketaatan kepada sunnah Nabi dan juga sebagai pembeda dari perilaku setan.

4. Tidak Meniup Makanan atau Minuman yang Panas

Dalam Islam, dianjurkan untuk tidak meniup makanan atau minuman yang masih panas. Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا شَرِبَ أَحَدُكُمْ فَلَا يَتَنَفَّسْ فِي الإِنَاءِ

Artinya: “Jika salah seorang di antara kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam bejana.” (HR. Bukhari)

Meniup makanan atau minuman dapat menyebabkan perpindahan bakteri dari mulut ke makanan atau minuman, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan.

5. Tidak Berlebihan dalam Makan dan Minum

Islam mengajarkan umatnya untuk tidak berlebihan dalam segala hal, termasuk dalam makan dan minum. Allah SWT berfirman:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Artinya: “Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)

Berlebihan dalam makan dan minum dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Data dari Kementerian Kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa pola makan yang tidak sehat secara signifikan meningkatkan risiko penyakit tidak menular (PTM). Berdasarkan data WHO, PTM membunuh 41 juta orang setiap tahunnya, atau 74% dari seluruh kematian global. Kontributor utama PTM adalah penyakit kardiovaskular dan diabetes.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *