MENGUSIR KEJENUHAN PIKIRAN

Imam Syaukani

Ngaji Dino Iki # 1736

MENGUSIR KEJENUHAN PIKIRAN

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

“The reinvention of daily life means marching off edge of our maps.”
(“Penemuan kembali (cara menjalankan) kehidupan sehari-hari menandakan kita menjauh dari jurang kebosanan.”)

Sering kali saat bosan, perasaan kita cenderung mendominasi, hidup bagai hendak terjun ke dalam jurang nan kelam.
Rasulallah saw pernah bersabda, terkait perasaan bosan.
Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
اكْلَفُوا مِنْ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ وَكَانَ إِذَا عَمِلَ عَمَلًا أَثْبَتَهُ
Sunan Abu Daud 1161: “Kerjakanlah suatu amalan itu sesuai dengan kemampuan kalian, karena Allah tidak akan bosan sehingga diri kalianlah yang bosan, sesungguhnya amalan yang paling di cintai Allah adalah yang di kerjakan secara terus menerus walaupun sedikit.” apabila beliau mengerjakan suatu amalan, beliau akan mengerjakannya secara rutin.”

Di dalam surah Az-Zumar ayat 9 Allah swt berfirman bahwa agar sukses kita diperintahkan untuk menghidupkan shalat malam sebagai sarana merenung agar perilaku kita tetap terhindar dari azab Allah swt.
Selengkapnya firman Allah swt tersebut selengkapnya berbunyi:
أَمْ مَنْ هُوَ قَانِتٌ ءَانَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو
Is one who worships devoutly during the hours of the night prostrating himself or standing (in adoration), who takes heed of the Hereafter, and who places his hope in the Mercy of his Lord, (like one who does not)? Say: “Are those equal, those who know and those who do not know? It is those who are endued with understanding that receive admonition.
Artinya:
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS. Az-Zumar: 9)

Kemudian mengoptimalkan akal untuk kreatif dibanding perasaan atau hawa nafsu.

Menemukan variasi dalam mengerjakan rutinitas bisa membuat orang merasa lebih bahagia dan memiliki suasana hati yang lebih positif.
Hal ini disampaikan oleh Psikolog Aaron Heller dalam jurnal Nature Neuroscience. Penelitian selama empat bulan di sekelompok masyarakat New York dan Miami ini menunjukkan bahwa aktivitas otak di hippocampus (navigasi spasial dan pembentukan memori) dan striatum (belajar tindakan atau elemen yang dianggap berharga) mendorong suasana hati yang positif.

Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dari sahabatmu

Dr. Imam Syaukani. MA.
Wakil Ketua PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *