Pembinaan Remaja dan Keluarga dalam Islam
![](https://kabartabligh.com/wp-content/uploads/2024/09/IMG_20240920_172107.png)
Oleh Syahroni Nur Wachid
Kabartabligh.com – Pembinaan remaja dan keluarga adalah kunci utama dalam membangun generasi yang berakhlak, cerdas, dan bertanggung jawab. Keluarga sebagai lingkungan pertama bagi anak memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kepribadian mereka. Dalam Islam, orang tua memiliki kewajiban untuk membimbing anak-anaknya agar tumbuh dalam kebaikan, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadis.
1. Kewajiban Orang Tua dalam Mendidik Anak
Allah SWT berfirman dalam QS. At-Tahrim ayat 6:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…” (QS. At-Tahrim: 6).
Ayat ini menegaskan bahwa orang tua bertanggung jawab untuk menjaga anak-anaknya dari keburukan dan menanamkan nilai-nilai agama agar selamat di dunia dan akhirat.
Rasulullah SAW juga bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya…” (HR. Bukhari & Muslim).
Hadis ini menguatkan bahwa orang tua adalah pemimpin dalam keluarganya dan harus bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak mereka.
2. Tantangan Pembinaan Remaja di Era Digital
Di era digital, tantangan pembinaan remaja semakin besar. Akses informasi yang luas, media sosial, dan gaya hidup modern sering kali membawa pengaruh negatif.
Menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi internet di Indonesia mencapai 78,19% pada tahun 2023 (APJII, 2023). Sementara itu, survei yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan bahwa 68% dari total pengguna internet di Indonesia adalah anak-anak dan remaja (Kominfo, 2023).
Untuk mengatasi tantangan ini, orang tua perlu memperkuat pendidikan agama dan moral dalam keluarga serta membangun komunikasi yang baik dengan anak-anak mereka. Rasulullah SAW memberikan teladan dalam mendidik anak dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan, sebagaimana sabdanya:
إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ
“Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam segala urusan.” (HR. Bukhari & Muslim).
Pendekatan yang lembut dan penuh kasih sayang akan lebih efektif dalam membina remaja dibandingkan dengan cara yang keras dan penuh paksaan.
3. Program Pembinaan Keluarga di Indonesia
Pemerintah Indonesia melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah menginisiasi program Bina Keluarga Remaja (BKR) untuk membantu orang tua dalam mendidik anak-anak mereka. Program ini bertujuan membangun komunikasi yang harmonis antara orang tua dan remaja serta memberikan bekal yang baik bagi mereka dalam menghadapi kehidupan.
Menurut data dari BKKBN DIY, terdapat ribuan kelompok BKR yang aktif di berbagai daerah dan terus berkembang untuk meningkatkan kualitas pembinaan remaja (BKKBN DIY). Selain itu, studi dari jurnal pendidikan menunjukkan bahwa program BKR telah membantu meningkatkan kesadaran orang tua dalam mendidik anak-anak mereka secara lebih efektif (Jurnal Sagita).
Pembinaan remaja dan keluarga adalah tanggung jawab bersama antara orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Islam telah memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana mendidik anak dengan baik. Dengan membangun komunikasi yang sehat, memberikan teladan yang baik, serta mendukung program-program pembinaan keluarga, kita dapat menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki akhlak yang mulia.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. Tirmidzi).
Semoga kita semua dapat menjadi orang tua dan anggota keluarga yang mampu mendidik generasi penerus dengan baik demi masa depan yang lebih cerah.