Tawadhu’ dan Kemuliaan Hidup Manusia

Imam Syaukani

Ngaji Dino Iki # 1812

TAWADHU’ DAN KEMULIAAN HIDUP MANUSIA

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

“No one humble himself for the sake of Allah swt except that Allah swt raises his status.”
(“Tidaklah seorang yang tawadhu’ karena Allah, kecuali Allah akan meninggikan derajatnya.”)

Kalimat di atas adalah cuplikan dari sabda Rasulallah saw. Yang selengkapnya sabda tersebut terlutis sebagai berikut:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ رَجُلًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ
Sunan Tirmidzi 1952: “Sedekah itu, pada hakekatnya tidak akan mengurangi harta. Tidaklah seorang memberikan maaf, kecuali ia akan semakin bertambah mulia. Dan tidaklah seorang yang tawadhu’ karena Allah, kecuali Allah akan meninggikan derajatnya.”

Imam An-Nawawi berkata:
“Hadits ini mempunyai dua makna:
Pertama: Allah SWT akan meninggikan derajatnya di dunia, dan mengokohkan sifat tawadhu’nya dalam hati hingga Allah SWT mengangkat derajatnya di mata manusia.
Kedua: Pahala di akhirat, yakni Allah Azza wa Jalla akan mengangkat derajatnya di akhirat disebabkan tawadhu’nya di dunia.”
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَأَخْبَتُوا إِلَى رَبِّهِمْ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
But those who believe and work righteousness, and humble themselves before their Lord, they will be Companions of the Garden, to dwell therein for aye!
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni surga mereka kekal di dalamnya (QS. Hud: 23).

Sungguh sulit meraih sifat rendah hati (tawadhu’) seperti yang dimaksudkan hadits di atas.

Di dalam Fathul Bari’, Ibnu Hajar berkata, “Tawadhu’ adalah menampakkan diri lebih rendah pada orang yang ingin mengagungkannya. Ada pula yang mengatakan bahwa tawadhu’ adalah memuliakan orang yang lebih mulia darinya.”

Ya Allah, jadikan kami hamba-hamba yang tawadhu’ dan meraih ridha-Mu. Aamiin yaa rabbal aalamien…

Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dari sahabatmu

Dr. Imam Syaukani. MA
Wakil Ketua PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *