HUJAN MENGHIDUPKAN TANAH, HIDAYAH MENGHIDUPKAN HATI

Imam Syaukani

Ngaji Dino Iki: # 1702

HUJAN MENGHIDUPKAN TANAH, HIDAYAH MENGHIDUPKAN HATI

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Rain from above give life to dead soil. Revelation from above gives life to dead heart.
(“Hujan dari langit memberi kehidupan pada tanah yang mati. Hidayah dari langit menghidupkan hati yang mati.”)

Allah swt telah menegaskan:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ۗ اِنَّهٗ كَا نَ غَفَّا رًا - يُّرْسِلِ السَّمَآءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَا رًا 
“And said, ‘Ask forgiveness of your Lord. Indeed, He is ever a Perpetual Forgiver.” – “He will send [rain from] the sky upon you in [continuing] showers”
Artinya:
“maka aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun,” – “niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,”
(QS. Nuh: 10-11).

Hujan akhirnya kembali hadir membasahi sebagian bumi Indonesia.

Begitu banyak ayat yang menjelaskan peristiwa hujan agar kita mau berpikir kebesaran Allah swt dan peristiwa kita dibangkitkan.

Misalnya, firman Allah swt:
وَا للّٰهُ الَّذِيْۤ اَرْسَلَ الرِّيٰحَ فَتُثِيْرُ سَحَا بًا فَسُقْنٰهُ اِلٰى بَلَدٍ مَّيِّتٍ فَاَ حْيَيْنَا بِهِ الْاَ رْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا  ۗ كَذٰلِكَ النُّشُوْرُ
“And it is Allah who sends the winds, and they stir the clouds, and We drive them to a dead land and give life thereby to the earth after its lifelessness. Thus is the resurrection.”
Artinya:
“Dan Allah-lah yang mengirimkan angin; lalu (angin itu) menggerakkan awan, maka Kami arahkan awan itu ke suatu negeri yang mati (tandus) lalu dengan hujan itu Kami hidupkan bumi setelah mati (kering). Seperti itulah (hari) kebangkitan itu.” (Fatir: 9)

Modal untuk memahami peristiwa di atas adalah dengan iman dan cahaya hidayah Allah. “Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi… Allah memberi hidayah kepada cahayaNya bagi orang yang Dia kehendaki.” (An-Nur: 35).

“Barangsiapa dikehendaki Allah swt akan mendapat hidayah, Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam.” (Al-An’am: 125).

Semoga Allah senantiasa menaungi kita dengan cahaya-Nya hingga ajal menjemput kelak.
Aamiin ya rabbal aalamiin.

Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dari sahabat mu

Dr. Imam Syaukani, MA
Wakil Ketua PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *