MENGUSIR KESEDIHAN, UNTUK MENJEMPUT REZEKI

Imam Syaukani

Ngaji Dino Iki # 1743

MENGUSIR KESEDIHAN, UNTUK MENJEMPUT REZEKI

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

“Read the Qur’an it combats your sadness without you realizing it.”
(“Bacalah Al Quran, ia memerangi kesedihanmu tanpa engkau sadari.”)

Kesedihan tak boleh dibiarkan berlarut. Hidup kita hari ini begitu berharga bila dihabiskan dalam lara.

Kembalilah kepada Al Quran, bacalah untuk menenangkan dan menghibur hati. Inilah dzikrullah yang utama. Jangan sampai syetan memanfaatkan celah dalam kesedihan dan duka serta musibah.

Allah swt telah berfirman:
وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
If anyone withdraws himself from remembrance of (Allah) Most Gracious, We appoint for him an evil one, to be an intimate companion to him.
Artinya:
“Dan barang siapa berpaling dari mengingat Allah Yang Maha Pengasih (Al-Qur’an), Kami biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya.” (QS. Az Zukhruf: 36)

Pahamilah bahwa:
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Say: “Nothing will happen to us except what Allah has decreed for us: He is our Protector”: and on Allah let the Believers put their trust.
Artinya:
Katakanlah : “Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS. at Taubah: 51).

Kiranya dengan dua ayat ini, kita mampu melapangkan hati, tawakal dan siap bangkit menyongsong hari, menjemput rezeki yang telah disiapkan Allah swt.

Rasulallah saw mengajarkan do’a untuk mengusir kesedihan, sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
Sunan Nasa’i 5354: “Allahumma inni a’uudzu bika minal hammi wal hazni wal ‘ajzi wal kasali wa bukhli, wal jubni wa ghalabatir rijal
Artinya:
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan, kesedihan, kelemahan, kemalasan, kebakhilan, sifat pengecut dan penindasan para penguasa.

Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dari sahabatmu

Dr. Imam Syaukani. MA.
Wakil ketua PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *