ANTARA IMAN DAN KESEHATAN KITA

Ngaji Dino Iki # 1683

ANTARA IMAN DAN KESEHATAN KITA

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

“I’m slow, but I’m lapping everyone on the couch.”
(“Aku lambat tapi aku melewati semua orang yang cuma duduk di sofa.”)

Tak perlu minder bila baru mencoba untuk menekuni suatu jenis olahraga lalu masih terlihat masih pemula dan lambat.

Tersenyumlah, karena anda jauh lebih baik dari orang-orang yang memiliki waktu luang namun memilih tetap bermalas-malasan di kediamannya.

Padahal Nabi saw telah mewanti-wanti: dari Ibnu Abbas ra dia berkata; Nabi saw bersabda:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Shahih Bukhari 5933: “Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang.”

Perkembangan anda mungkin lambat, namun dengan semangat dan ketekunan pasti target agar tubuh lebih sehat, fit dan bugar sebagai bukti shahih penjagaan atas amanah tubuh dari Allah tercapai.

Dalam salah satu riwayat hadits kita dapatkan: dari ‘Ashim bin Humaid ia berkata, “Aku bertanya kepada ‘Aisyah; “Dengan apakah Nabi saw membuka shalat malamnya? ia menjawab: “Kamu telah menanyakan kepadaku sesuatu yang tidak pernah ditanyakan oleh orang lain sebelumnya. Beliau bertakbir sepuluh kali, bertahmid sepuluh kali, bertasbih sepuluh kali, beristighfar sepuluh kali lalu berdo’a;
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَاهْدِنِي وَارْزُقْنِي وَعَافِنِي وَيَتَعَوَّذُ مِنْ ضِيقِ الْمُقَامِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Sunan Ibnu Majah 1346: “Ya Allah, ampunilah aku, tunjukkanlah aku, limpahkanlah rizki kepadaku, berilah kesehatan pada diriku, ” dan beliau juga berlindung dari sempitnya tempat berdiri pada hari kiamat. “

Nabi Muhammad saw juga pernah bersabda:
“Sesungguhnya manusia tidak diberikan sesuatu yang terbaik sesudah iman kecuali kesehatan.” (Musnad Ahmad).

Jika iman diperintahkan untuk dijaga dan ditingkatkan dengan berbagai aktivitas ubudiyah, tentunya kesehatan prima tidak bisa dicapai tanpa usaha yang gigih.

Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dari sahabatmu

Dr. Imam Syaukani. MA.
Wakil Ketua PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *