ETIKA DAN ATURAN PERGAULAN

Imam Syaukani

Ngaji Dino Iki # 1879

ETIKA DAN ATURAN PERGAULAN

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

“Listen with Curiosity, Speak with Honesty, Act with Integrity.”
(“Dengarlah dengan rasa ingin tahu. Berbicaralah dengan jujur. Bertindaklah dengan integritas.”)

Bila kita mendengarkan orang dengan air muka ingin tahu, berarti kita menunjukkan antusiasme dan menghargai lawan bicara kita.

Kita pun akan mampu mencerna maksud apa di balik kata-kata yang diucapkannya.

Kemudian responlah dengan jujur, jangan berbohong.
Rasulullah saw bersabda:
إِنَّ الصِّدْقَ بِرٌّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ فُجُورٌ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ كَذَّابًا
Shahih Muslim 4720: “Sesungguhnya kejujuran itu adalah kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Dan sesungguhnya dusta itu adalah kejahatan. Dan sesungguhnya kedustaan itu akan menggiring ke neraka. Seseorang yang memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah.”

Rasulallah saw juga bersabda:
دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ
Musnad Ahmad 1630: “Tinggalkanlah apa yang meragukanmu, sesungguhnya kejujuran itu membawa pada ketenangan dan kebohongan itu membawa pada keraguan.”

Terkait integritas, menurut Sayyid Quthb, terkandung makna kejujuran (al-shidq) dan persistensi (istiqamah) dalam menegakkan kebenaran.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Verily those who say, “Our Lord is Allah,” and remain firm (on that Path), on them shall be no fear, nor shall they grieve.
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita (QS. al Ahqaf: 13)

Kedua makna atau sifat ini, yaitu kejujuran (al-shidq) dan persistensi (istiqamah) menurut Quthb, merupakan watak dasar dari kepribadian seorang Muslim. Di dalam tafsir Zhilal yang ditulisnya juga dijelaskan, orang yang memiliki integritas adalah orang yang dimensi batinnya sama dengan dimensi lahirnya dan laku perbuatannya sama dengan omongannya.

Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dari sahabatmu

Dr. Imam Syaukani, MA
Wakil ketua PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *