ETIKA MEMBERI NASEHAT

Imam Syaukani

Ngaji Dino Iki: # 1728

ETIKA MEMBERI NASEHAT

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

To admonish your brother in private is to advise and improve him. But to admonish him publicly is to disgrace and shame him.
(“Menegur saudaramu secara pribadi berarti menasihati dan memperbaiki dirinya. Namun menegurnya di depan umum berarti merendahkan dan mempermalukannya.”)

Allah swt telah berfirman:
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِا لْحِكْمَةِ وَا لْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ
“Invite to the way of your Lord with wisdom and good instruction.
Artinya:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan nasihat yang baik.” (An-Nahl: 125).

Nabi Muhammad saw bersabda:
الدِّينُ النَّصِيحَةُ قُلْنَا لِمَنْ قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ
Shahih Muslim 82: “Agama itu adalah nasihat.” Kami bertanya, “Nasihat untuk siapa?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan para pemimpin kaum muslimin, serta kaum awam mereka.”

Ibnu Rajab dalam Jami’ul Ulum wal Hikam bercerita: 
“Apabila para salaf hendak memberikan nasehat kepada seseorang, maka mereka menasehatinya secara rahasia… Barangsiapa yang menasehati saudaranya berduaan saja maka itulah nasehat.”

Jangan lupa jaga adab, sebagaimana pesan Rasulullah saw kepada Aisyah ra:
يَا عَائِشَةُ ارْفُقِي فَإِنَّ الرِّفْقَ لَمْ يَكُنْ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا زَانَهُ وَلَا نُزِعَ مِنْ شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا شَانَهُ
Sunan Abu Daud 2119; Ya Aisyah, “Bersikaplah lembut, sesungguhnya kelembutan tidaklah ada pada sesuatu kecuali akan menghiasinya.” dan tidaklah tercabut dari sesuatu melainkan akan memberikan aib padanya.”

Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dari sahabat mu

Dr. Imam Syaukani, MA
Wakil Ketua PDM Surabaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *